24 September 2007

TUGAS GEREJA PELAYANAN

Tugas Pelayanan ( Diakonia )

Dasar pelayanan dalam gereja adalah semangat pelayanan Kristus sendiri. Barang siapa menyatakan diri murid, ia wajib hidup sama seperti hidup Kristus. Perwujudan Iman Kristiani adalah pelayanan. Yesus berkata "Apabila kamu selalu melakukan segala sesuatu yang ditugaskan padamu, hendaklah kamu berkata : Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan" (Luk 17:10)

Ciri-ciri pelayanan gereja :
  • Bersikap sebagai pelayan : Yesus menyuruh para murid-nya selalu bersikap "yang paling rendah dari semua dan sebagai pelayan dari semua." (Mrk 9:35). Yesus sendiri memberi teladan dan menerangkan bahwa demikianlah kehendak Bapa. Menjadi pelayan adalah sikap iman yang radikal.
  • Kesetiaan pada Kristus sebagai Tuhan dan Guru : Ciri religius pelayanan gereja adalah menimba kekuatan dari sari teladan Yesus Kristus.
  • Orientasi Pelayanan Gereja Pada Kaum Miskin : Dalam usaha pelayanan kepada kaum miskin janganlah mereka menjadi objek belas kasihan, yang pokok adalah harkat, martabat dan harga diri, bukan kemajuan-kemajuan dan bantuan spiritual/sosial yang hanya sarana.
  • Kerendahan Hati : Kerendahan hati Gereja tidak boleh berbangga diri, tetapi tetap melihat dirinya sebagai "Hamba yang tak Berguna" (Luk 17:10)
Bentuk Pelayanan Gereja :
  • Bidang Kebudayaan : Gereja berusaha melestarikan budaya asli yang bernilai.
  • Bidang Pendidikan : Gereja berusaha membangun sekolah untuk pendidikan formal.
  • Bidang Kesejahteraan : Gereja berusaha mendirikan lembaga-lembaga sosial ekonomi dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat kecil.
  • Bidang Kesehatan : Gereja mendirikan rumah sakit dan poliklinik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
  • Bidang Politik dan Hukum : Gereja dengan tugas nabiah mengutamakan orientasi politik Hukum untuk rakyat banyak.
Tokoh :
  1. Ibu Teresa : Rasul Kaum Miskin;
  2. Uskup Helder Camara : Uskup Pelayan dan Pengabdi Kaum Miskin;
  3. Romo Mangunwijaya Pr : Pejuang Kaum Miskin dan Tersingkir.

TUGAS GEREJA KESAKSIAN

Tugas Kesaksian (Martyria)

Menjadi saksi Kristus berarti menyampaikan atau menunjukan apa yang dialami dan diketahui tentang Kristus kepada orang lain. Gereja juga mewartakan injil kepada dunia dengan kesaksian hidup yang setia pada Tuhan Yesus. Menjadi saksi Kristus dapat menuai banyak resiko. Yesus berkata "Kamu akan dikucilkan bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuhmu akan menyangka ia berbuat bakti pada Allah." (Yoh 16:2).

Contoh para Martir :
  • St. Sebastianus ;
  • St. Tarsisius III ;
  • Sta. Regina ;
  • Sta. Maria Gorrety ;
  • P. Maximillianus Kolbe.

TUGAS GEREJA MEWARTAKAN

TUGAS MEWARTAKAN (Kerygma)

Dalam diri Yesus dari Nazaret, Sabda Allah tampak secara konkret dan manusiawi.


3 bentuk Sabda Allah dalam Gereja :
  • Sabda Para Rasul yang membangun Gereja ;
  • Sabda dalam kitab Suci sebagai kesaksian normatif ;
  • Sabda Allah dalam pewartaan aktual gereja sepanjang zaman.
Tugas pewartaaan adalah untuk mengaktualisasi apa yang disampaikan Allah dalam Kristus sebagaimana diwartakan Para Rasul. Dengan demikian, sabda Allah sungguh datang pada manusia menyelamatkan mereka yang mendengar dan melaksanakan pewartaan gereja.

2 Pola Pewartaan :
  • Pewartaan Verbal (kerygma) = Khotbah, pelajaran agama, katekese umat, Pendalaman Kitab Suci.
  • Pewartaan Kesaksian (martyria) = pada kaum awam.
2 Tuntutan pewartaan :
  • Mendalami dan menghayati Sabda Tuhan ;
  • Mengenal umat / masyarakat konteknya.
Magisterium : wewenang atau kuasa mengajar dalam gereja.

4 syarat magisterium :

  • Ajaran harus menyangkut iman dan kesusilaan ;
  • Ajaran harus bersifat otentik, artinya jelas dikemukakan dengan kewibawaan Kristus ;
  • Ajaran yang dinyatakan dengan tegas / definitif (tidak dapat diganggu gugat) ;
  • Ajaran itu disepakati bersama.
Para Pewarta Sabda

Syarat Pewarta Sabda
:
  • Dekat dengan yang diurutkan
  • Menjadi senasib dengan yang diwartakannya
  • Berani menanggung derita seperti yang diwartakannya
  • Siap untuk diutus dan diserahkan kepada umat yang mendengar
  • Memiliki komitmen yang utuh kepada umat.
Contoh : Para Pengkhotbah, Para katekis, guru Agama.

20 September 2007

TUGAS GEREJA MENGUDUSKAN

Tugas Menguduskan (LITURGIA)
Doa dan ibadat merupakan salah satu tugas gereja untuk mengudukan umatnya dan umat manusia. Tugas ini disebut tugas Imaniah Gereja, yaitu Kristus, Tuhan, Imam Agung yang dipilih antara manusia mnejadikan umat baru. Oleh sebab itu gereja bertekun dalam doa, memuji Allah dan mempersembahkan diri sebagai korban yang hidup suci dan berkenan pada Allah.Gereja memiliki imamat umum dan imamat jabatan.

Imamat umum : tugas pengudusan, berdoa, menyambut sakramen, memberi kesaksian hidup.
Imamat Jabatan : Membentuk dan memmimpin umat, memberi pelayanan sakramen-sakaramen.

yang termasuk LITURGIA :


Doa : berbicara dengan Tuhab secara pribadi dan ungkapan iman secara pribadi.
  • Fungsi doa : Mengkomunikasikan diri kita Kepada Allah, mempersatukan diri kita kepada Tuhan, mengungkapkan kepercayaan terhadap Tuhan, mengangkat setiap karya kita mnejadi karya yang bersifat apostolis dan merasul.
  • Syarat doa yang baik : didoakan dengan hati, berakar dan bertolak dari pengalaman hidup, diucapakan dengan rendah hati.
  • Doa resmi gereja disebut IBADAT / LITURGI
Sakramen : merupakan liturgi dalam arti yagn paling penuh, yaitu sebagai lambang/simbol adalah melambangkan dan mengungkapakan karya penyelamatan Allah dan pengalaman dasariah manusia yang terselamatkan. Sakramen mengungkapkan karya tuhan yang menyelamatkan. Sakramen juga meningkatkan dan menjamin mutu hidup kita sebagai orang Kristiani.

7 Sakramen :
  • Sakaramen Baptis : sakramen yang menyatakan seseorang resmi menjadi anggota gerejadan memulai babak baru dalam kehidupan dengan Kristus yang menjiwai dia melalui Roh-Nya, maka segala pelanggaran dan dosa yang telah diperbuatnya dihapus.
  • Sakramen Krisma : menjadi tanda kedewasaan seseorang yang turut serta bertanggungjawab ataas kehidupan umat Allah dan diutus untuk memperjuangkan cita-cita Kristus dalam Gereja dan Masyarakat.
  • Sakramen Tobat : Sakramen yang menyatakan penesalan dan mohon ampun seseorang atas dosa-dosanya serta berjanji akan memperbaiki dan memperbaharui diri.
  • Sakramen Ekaristi : Sakramen yang merupakan tanda kesatuan kita dengan Allah, yang dinyatakan dalam hosti suci yang kita ambut setiap perayaan Ekaristi.
  • Sakramen Perminyakan Orang Sakit : Sakramen yang diberikan pada seseorang yagn sakit keras dan menghadapi maut dengan Roh Kudus yang ditandakan dengan minyak, agar penderitaannya menjadi lebih serupa denga Kristus.
  • Sakramen Pernikahan : Sakramen yang menyatukan 2 cinta berdasarkan Kristus dan berlangsung seumur hidup serta mengandung panggilan luhur untuk membina keluarga sebagai tanda kasih setia Allah bagi setiap insan. Allah sendiri menjadi penjamin kesetiaan, jadi apa yang disatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia.
  • Sakramen Imamat : Sakramen yang mengesahkan dan melantik para pelayan umat untuk menjadi pewarta sabda Allah dan pewarta Keselamatan bagi umat manusia.
Sakramentali : tanda-tanda suci yang berupa pemberkatan, yakni pemberkatan orang, benda, atau barang rohani.

Devosi adalah bentuk penghormatan kebaktian khusus orang atau umat beriman kepada rahasia kehidupan Yesus yang tertentu yang bertujuan untuk semakin menguatkan iman kita kepada Allah dalm diri Yesus Kristus.

SIFAT GEREJA

SATU
  • Gereja mengarah kesatunya kerajaan Allah
  • gereja seluruh semesta adalah satu
  • Hubungan antar anggotanyanya adalah 1 iman, 1 harapan, 1 kasih.
  • satu pengakuan akan Allah,Yesus Kristus dan Roh Kudus
  • Kesatuan gereja berdasar Injil, Gereja dan Para rasul
  • Kesatuan dengan Kristus dalam perayaan Ekaristi
  • Pemersatu yang kelihatan adalah Paus sebagai wakil Kristus didunia
  • Satu kesatuan iman kepada Allah Bapa, Putra dan Roh kudus
  • Satu ikatan pengakuan iman
  • satu semangat dasssar, yaitu cinta akan Yesus Kristus
KUDUS
  • dipilih dari tengah dunia dan menjadi milik Allah
  • Allah yang kudus itu setia tanpa syarat kepada Gereja-Nya
  • Kehadiran penuh kuasa dari Roh Kudus
  • Datang dari Allah dan dikuduskan bagi Allah
  • Yesus Kristus selalu dan tetap hadir di dalam gereja
KATOLIK
  • Apa yang dipersatukan dalam kesatuan dengan Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus demi keselamat manusia mnecakup[ umat manusia dari segala bangsa, kebudayaan, bahasa, tempat dan waktu.
  • gereja Katolik tersebar dimana-mana, diseluruh dunia (umum)
  • Gereja mengajarkan seluruh kekayaan iman yang benar dan sejati kepada umat manusia.
  • Dasar sifat keKatolikan : Allah adalah Allah yang Maha Kuasa yang tinggal dan merajai seluruh jagaad raya dan isinya. Ia telah membiarkan keillahian-Nya itu tinggal dalam diri Yesus Kristus untuk mempersatukan memperdamaikan segala makhluk hidup dengzn diri-Nya dan membawa semuanya kedalam kesatuan dengan diri-Nya. Karena karunia dan penyertaan Roh kudus, gereja adalah eggereja kepenuhan Yesus Kristus dan melalui gereja-Nya Yesus Kristus memenuhi alam semesta.
  • Terbuka untuk umum, tidak terbatas pada tempat tertentu.
APOSTOLIK
  • Bertumpu pada iman dan ajaran Para rasul, iman para rasul, hidup dan berbuah didalam gereja dan senantiasa diteruskan.
  • Gereja kita ini sama dengan gereja para Rasul dengan demikian juga merupakan Gereja Kristus,yang tampak dalam legitimasi fungsi dan kuasa hirarki dari para rasul, ajaran-ajaran Gereja diturunkan dan berasal dari kesaksian para rasul. ibadat dan struktur gereja dan dasarnya berasal dari para Rasul.

15 September 2007

KAUM AWAM

Kaum awam adalah semua orang kristen yang tidak termasuk dalam golongan tertahbis dan biarawan biarawati, yaang adalah orang-orang yang yang dengan pembaptisan menjadi anggota gereja dan dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tugas Kristus sebagai imam, nabi, dan raja.

Spiritualitas kaum awam dapat diartikan sebagai cara seorang awam menjawab panggilan Allah dalam tugasnya sehari-hari di tengah dunia nyata dewasa ini.

Kaum Awam dapat di definisikan secara :
  • Definisi teologis : Awam adalah warga negara yang tidak ditahbiskan. jadi awam meliputi biarawan seperti suster dan bruder yang tidak menerima tahbisan suci.
  • Definisi tipologis : Awam adalah warga gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan biarawan biarawati.
Peranan Awam :
  • Kerasulan Internal : Kerasulan membangun jemaat yang diperankan oleh jajaran hirarki walaupun awam dituntut pula untuk mengambil bagian didalamnya.
  • Kerasulan eksternal : Kerasulan dalam tata dunia yang lebih diperani oleh para awam.
Bagi kaum awam, perutusan Gereja Katolik bukan saja dibidang liturgi dan pewartaan, tetapi juga dibidang pengembalaan. Misalnya sebagai:


1. Pengurus Dewan Paroki Tugasnya adalah memikirkan, merencanakan, memutuskan dan mempertanggung-jawabkan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan dan karya paroki. Misalnya kegiatan pewartaan sabda, perayaan liturgi dan membangun masyarakat.
2. Pengurus Wilayah atau Stasi Tugasnya adalah mengkoordinasi kegiatan antar lingkungan yang berada didalam wilayah Dewan Parokinya.
3. Pengurus Lingkungan Tugasnya adalah menampung dan menyalurkan masalah-masalah yang ada di lingkungan kepada Dewan Paroki atau Pastor Parokinya. Juga mengadakan pendataan dalam lingkungan atau kelompok dan mengadakan pertemuanbersama dengan Pengurus Kelompok.
4. Pengurus Kelompok Tugasnya adalah menjadi tumpuan utama dan pertama untuk mengembangkan kehidupan umat Katolik. Merekalah yang melakukan berbagai program lingkungan dalam rangka pembinaan umat.

HIRARKI GEREJA

Hirarki adalah orang-orang yang ditahbiskan untuk tugas kegembalaan.
  • Fungsi Hierarki adalah menjalankan tugas gerejani yaitu tugas-tugas yang secara langsung daan eksplisit menyangkut kehidupan beriman gereja, menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman. HIrarki mempersatukan umat dalam iman dengan petunjuk, nasihat dan Teladan.

Hierarki
Gereja Katolik dimulai dari :

Paus
. “Konsili Suci mengajarkan, bahwa atas penetapan ilahi, para uskup menggantikan para rasul sebagai gembala Gereja” (Lumen Gentium 20). Lumen Gentium adalah Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja.


Uskup
yaitu memimpin umat dalam kalangan pastoral keuskupan. Tugasnya adalah tugas mengajar, tugas menguduskan, tugas menggembalakan umat.

Imam
merupakan “penolong dan organ para uskup” (Lumen Gentium 28) Didalam Gereja Katolik ada imam diosesan (sebutan yang sering dipakai imam praja) dan imam religius (ordo atau kongregasi).
  • Imam diosesan adalah imam keuskupan yang terikat dengan salah satu keuskupan tertentu dan tidak termasuk ordo atau kongregasi tertentu.
  • Imam religius (misalnya SJ, MSF, OFM, dsb) adalah imam yang tidak terikat dengan keuskupan tertentu, melainkan lebih terikat pada aturan ordo atau kongregasinya.

Diakon adalah pembantu Uskup dan Imam dalam pelayanan terhadap umat beriman. Mereka ditahbiskan untuk mengambil bagian dalam imamat jabatan. Karena tahbisannya ini, maka seorang diakon masuk dalam kalangan hirarki. Di Gereja Katolik ada 2 macam Diakon, yaitu :
1) mereka yang dipersiapkan untuk menerima tahbisan Imam .
2) mereka yang menjadi Diakon untuk seumur hidupnya tanpa menjadi Imam.

Kardinal
adalah merupakan gelar kehormatan. Kata “kardinal” berasal dari kata Latin”cardo” yang berarti “engsel”, dimana seorang Kardinal dipilih menjadi asisten-asisten kunci dan penasehat dalam berbagai urusan gereja. Kardinal dapat dipilih dari kalangan Imam ataupun Uskup. Di Indonesia telah ada 2 orang Kardinal, yaitu Yustinus Kardinal Darmojuwono Pr (alm.) dan Julius Kardinal Darmaatmaja SJ.

LAMBANG - LAMBANG GEREJA

Gereja dilambangkan sebagai :
  • Kandang Domba : Yesus adalah Pintu satu-satunya. Orang hanya bisa masuk melalui pintu Yesus.
  • Ladang yang Ditumbuhi Zaitun Tua : gereja memiliki akar-akar suci pada Bapa Para Bangsa.
  • Kawanan Domba : Yesus Kristus adalah gembala utama. Dia adalah gembala yang menyerahkan hidup-Nya untuk domba-domba-Nya.
  • Kebun Anggur : Pokok anggur adalah Yesus Kristus sendiri, kita adalah ranting-rantingnya. Kita hidup di dalam Yesus Kristus
  • Bangunan Allah : Kristus adalah batu yang telah dibuang tetapi menjadi batu penjuru, diatas dasar itu dibangunlah gereja oleh Para Rasul.
  • Mempelai Kristus : Kristus menjadi gereja-Nya sebagai mempelai utuh dengan memberikan diri-Nya untuk menyucikan gereja.

12 September 2007

SEJARAH PERKEMBANGAN GEREJA

Dibagi menjadi 4 tahap :
  • Masa Yesus : Perkembangan gereja pada masa ini tampak dari percakapan Yesus dan Petrus : "Sebab itu ketahuilah, engkau Petrus, batu kuat. Dan diatas alas batu inilah aku akan membangun gereja-Ku yang tidak dapat dikalahkan : sekalipun oleh maut!" ( bdk Mat 16:18)
  • Masa Para Rasul : Perkembangan gereja pada masa ini sampai pada tahap mendirikan perkumpulan Jemaat Perdana yang juga disebut Gereja Perdana. Mereka selalu bertekun pada ajaran para Rasul, berkumpul, berdoa, dan memecahkan roti bersama. Mereka menganggap segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Mereka juga membagikan harta sesuai dengan keperluan. Yang paling berperan di masa ini adalah St. Petrus. Setelah Yesus wafat, Petrus menjadi sosok yang beriman dan pemberani.
  • Masa Sesudah Para Rasul : Masa ini Gereja sudah berpusat di Roma, tempat wwafatnya St.Petrus. Pemimpin gereja yang pertama adalah St.Petrus. Penerus St.petrus disebut "Uskup Roma" (Bishop of Rome) atau "Paus" (Pope). Saat kerajaan Romawi terpecah menjadi 2 bagian yaitu barat dan timur, keKristenan merupakan agama dari ke 2 negara bagian, sehingga hanya figur Paus yang diharapkan sebagai pemersaatu agar tidak terjadi perpecahan.
  • Masa Sekarang (di Indonesia) : Di Indonesia, oarng pertama yang menjadi Katolik adalah orang Maluku pada tahin 1534, saat pelaut Portugis kesana dan para imam Katolik juga dtang utuk menyebarkan injil, salah satunya adalah St.Fransiskus Xaverius yang mengunjungi pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia membaptis beberapa ribu penduduk setempat. Kemudian datang VOC dari Belanda yang mengambil kekuasaan politik di Indonesia. Para penguasa VOC beragama Prrotestan, maka mereka mengusir imam-imam Katolik dan menggantinya dengan pendeta-pendeta Protestan. Di pulau Flores dan Timor, penginjilan dilakukan tahun 1555.Perkembangan Katolik sangat pesat karena orang Belanda tidak memperhatikan daerah ini. Tahun 1799 VOC bangkrut dan bubar. Gubernur Jendral Daendels (1808-1811) memerintah Hindia Belanda dan memberlakukan kebebasan beragama, walau demikian Katolik tetap dipersukar. Baru pada tahun 1889 kondisi ini membaik. Di Yogyakarta, misi Katolik diawali oleh Pastor F. van Lith,SJ yang datang ke Muntilan pada tahun 1896. Awalnya tidak ada respon, tapi pada tahun 1904, 4 orang kepala desa dari Kalibawang datang kerumah Romo dan minta diberi pelajaran agama. Pada tanggal 15 Desember 1904, rombongan pertama orang Jawa berjumlah 168 orang di baptis di mata air Semagung yang terletak diantara 2 pohon sono. Tempat ini sekarang menjadi gua Maria Sendangsono. Romo van Lith juga mndirikan sekolah guru di Muntilan yaitu Normmlschool dan Kweekschool thn 1918 sekolah tersebut digabung menjadi yayasan Kanisius. Para imam dan Uskup di Indonesia adalah alumni siswa Muntilan. Abad ke 20 gereja Katolik berkembang pesat. Uskup yang pertama ditahbiskan adalah Romo Agung Albertus Sugiyopranoto (1940). Kardinal pertama di Indonesia adalah Julius Kardinal Darmojuwono (29 Juni 1967). Kardinal Indonesia sekarang adalah Julius Kardinal Darmaatmaja SJ.

ARTI GEREJA

Arti Rohani :

  • Umat yang dipanggil Tuhan
  • Persekutuan semua orang di seluruh dunia yang percaya akan Yesus Kristus itu Putra Allah dan satu-satunya Penyelamat kita.
  • Himpunan yang didalamnya terdapat Umat Allah, Tubuh Kristus dan Bait Roh Kudus ( bdk 1 Kor 10:32, 11:17-22, 15:9 )
  • Himpunan orang-orang yang digerakan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni berhimpun bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh Kristus menjadi Tubuh Kristus. ( bdk Katekismus Gereja Katolik no.777 )

Arti Fisik :

  • Bangunan tempat ibadah persekutuan Umat yang beriman kepada Kristus.